Kota Batu semakin mempesona; menjadi salah satu primadona wisata di Jawa Timur. Kota kecil di kaki gunung Arjuno - Welirang - Pegunungan Putri Tidur ini makin diminati sebagai destinasi liburan. Menurut data Radar Malang, pada tahun 2017 lalu saja pengunjung yang datang ke kota ini mencapai hampir 5 juta orang. Dapat dipastikan tahun 2018 kemarin bertambah mengingat dibukanya beberapa destinasi baru seperti Jatim Park 3 dan Wisata Edukasi Susu Batu. Belum lagi Taman Langit di Gunung Banyak juga Desa Wisata Pujon Kidul yang terkenal dengan Cafe Sawah-nya. Selain itu, destinasi lawas yang tak mau kalah dengan terus mengikuti tren wisata saat ini juga masih sangat menarik bagi wisatawan yang datang.
Kota yang bikin jatuh cinta berkali-kali, kalo kata saya mah.
Akhir tahun 2018 kemarin ini, saya rasakan beberapa kali berkunjung ke Kota Batu rasanya penuh sesak. "Udah deh ngalah dulu sama orang-orang luar kota".
Kota yang bikin jatuh cinta berkali-kali, kalo kata saya mah.
Akhir tahun 2018 kemarin ini, saya rasakan beberapa kali berkunjung ke Kota Batu rasanya penuh sesak. "Udah deh ngalah dulu sama orang-orang luar kota".
Etapi, Batu bukan hanya tentang Jatim Park, Museum Angkut, Paralayang, Cafe Sawah dan beberapa destinasi hits lainnya. Kalo kamu pengen sejenak menghindari kepadatan orang-orang, butuh yang ijo seger-seger, murah bahkan ga ngeluarin duit sama sekali, bisa banget. Ayok ikut saya ke daerah sejuk dengan pemandangan yang menyejukkan hati dan mata. Nama tempatnya Desa Sumber Brantas, tapi kebanyakan menyebutnya Cangar (nama pemandian yang ada di dekat desa tersebut).
Sepanjang jalan menuju Cangar, kita akan melewati banyak perkebunan apel milik warga. Pada musim panen, kebun-kebun ini akan dibuka untuk wisata petik apel. Tidak perlu khawatir merogoh kocek yang dalam, wisata petik apel ini dibuka untuk umum mulai dari 20-25K per orang (kalo lebih dari itu tawar aja). Pengunjung bisa makan apel sepuasnya (sampe mules-mules dah).
Perjalanan menuju Cangar atau Desa Sumber Brantas searah dengan jalan ke Selecta. Bedanya, pas pertigaan Selecta arahkan kendaraan kamu terus naik ke atas. Jalan ini juga merupakan jalan alternatif Malang - Mojokerto via Pacet. Pada beberapa titik, mata kita benar-benar akan dimanjakan oleh panorama indah perpaduan kreasi penciptaan Sang Pencipta dengan gerak tekun petani menghijaukan bukit-bukit dan ladang dengan beragam tanaman. Jangan malu atau ragu untuk berhenti, karena banyak juga yang memarkirkan kendaraannya untuk sekedar menghirup udara segar :)
Tak lama kemudian, sampailah kita ke desa Sumber Brantas yang merupakan salah satu desa penghasil sayuran dan holtikultura di KWB atau Kota Wisata Batu. Sesuai namanya, di desa ini terdapat sumber mata air Sungai Brantas yang merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa (setelah Bengawan Solo). Desa yang berada di daerah ketinggian ini memiliki suhu rata-rata 12 sampai dengan 24 derajat celcius (pake jaket kalo kesini wahai meriang-ers).
Sebenarnya selain Arboretum Sumber Brantas dan Pemandian Air Panas Cangar, tidak ada wisata khusus di daerah ini. Tapi saya jamin, sensasi berada di sini lebih-lebih menyenangkan dan menyegarkan daripada berada di wisata-wisata yang lagi ramai di Kota Batu, heeu. Salah satu spot yang sedang banyak diburu oleh kaum muda pemburu tempat hitz di tempat ini adalah kebun bunga Hortensia milik warga setempat.
Kebun bunganya tidak terletak persis di pinggir jalan, agak naik bukit sedikit. Siapin tenaga, huh hah!
Bunga Hortensia memang lagi naik daun di Batu. Bunga asli dari Australia ini sedang banyak ditanam oleh para petani Batu dan sekitarnya karena permintaan yang terus meningkat. Bunga ini dikenal juga dengan bunga panca warna atau bunga Bokor. Yang paling murah yang berwarna putih dan biru, sementara yang harganya tinggi yang berwarna merah atau pink (10K per ikat). Untuk di daerah wisata, kebun bunga ini bisa kita temui di Coban Talun dan Selecta.
Daerah dimana kebun bunga Hortensia yang saya dan Tika datangi berada di daerah yang namanya Jurangkuali (Raffi Nagita pernah kesini lho nyari kentang). Konon katanya di daerah ini dulu ditemukan banyak gerabah berbentuk kuali, makanya disebut demikian. Masuk kebun bunga ini gratis. Kita tinggal memarkir kendaraan kita di tempat aman kemudian siapin amunisi untuk foto-foto! Oiya jangan brutal ya. Di samping kebun bunga ini juga terdapat tanaman kentang yang jangan sampe keinjek-injek cuma gara-gara nyari angle foto yang pas.
Di Desa Sumber Brantas ini banyak sekali spot alam untuk mengambil foto. Yang penting, kuat naik ke bukit-bukit. Dan jangan lupa bertegur sapa atau sekedar melemparkan senyum ke petani-petani yang sedang bekerja di ladangnya. Masyaallah mereka ramah-ramah sekali.
Di Desa Sumber Brantas ini banyak sekali spot alam untuk mengambil foto. Yang penting, kuat naik ke bukit-bukit. Dan jangan lupa bertegur sapa atau sekedar melemparkan senyum ke petani-petani yang sedang bekerja di ladangnya. Masyaallah mereka ramah-ramah sekali.
Tidak ada yang tidak ingin mengabadikan momen berada di daerah ini. Mobil, motor, keluarga, pasangan, tua, muda semua menyempatkan untuk berhenti.
Seperti tanah yang diberkahi, tidak ada yang tidak indah di daerah ini. Sayur-sayuran tumbuh dengan subur. Bunga-bungaan tumbuh dengan indahnya. Hiruplah udara bersih sebanyak-banyaknya di sini; masih terhalang dari polusi udara. Wilayah ini juga sering didatangi para pemburu milky way di malam hari. Tempatnya cocok banget karena masih belum banyak lampu-lampu seperti di kota.
Baik itu cerah maupun mendung, berawan bahkan hujan, kawasan Desa Sumber Brantas ini memiliki magnet tersendiri untuk dikunjungi. Indah pada semua cuaca. Menarik pada semua musim. Dalam 2 minggu ini saja, sudah 3 kali saya kesana. Beberapa foto di bawah ini adalah yang saya ambil ketika cuaca sedang cerah-cerahnya. See!
Bermacam jenis sayuran tumbuh dengan baik di daerah Sumber Brantas. Mulai dari tanaman wortel, kentang, kubis, bawang, seledri air dan masih banyak lagi. Coba deh kamu tanam cinta di sini, sapa tau tumbuh subur dan dipetik sama pemuda tamvan desa setempat, wkwk! Huek.
Gunung Welirang yang memberikan sumber air panas pada pemandian Cangar di bawahnya
Gimana? Udah refreshed beloom maen ke Desa Sumber Brantas?
Oiya sepanjang jalan menuju ke desa ini ada banyak warung yang menjual berbagai jenis kebutuhan perut seperti bakso (enak banget dingin-dingin makan bakso sambil liat panorama kece), jagung bakar, makanan berat dan lain sebagainya. Kalo mau buah tangan untuk keluarga di rumah juga ada beberapa kios yang menjual sayur-sayuran segar hasil panen penduduk dan buah-buahan khas seperti apel, pepino dan terong belanda.
Jadi tunggu apa lagi, kuylah budalkan main ke Desa Sumber Brantas!
Kebun bunga mawar yang qadarullah kami temukan pas lagi macet menuju pertigaan Selecta. Masyaallah keren bingittt!
Jadi pingin singgah kesana..
BalasHapusDesa ini salah satu favorit untuk melepaskan penat dari perkotaan, ha-ha-ha. Ngadem sambil ngemil apel.
BalasHapuswaah... waktu dulu cuma sering ngelewatin aja gak sampe berhenti.. indah banget ternyata.. lain kali, nyoba keliling2 juga hehehe
BalasHapusBeberapa kali lewat daerah itu dan masih nggak tau tempat pastinya ladang bunganya, huhu. Sebelah mananya sih, mbak?
BalasHapusApakah boleh untuk membeli bunga disana , sepertinya bunganya cantik cantik
BalasHapus