Kamis, 01 Mei 2014

Tentang Berkomentar





Ada kisah menarik dr the holy Qur’an yg bisa kita petik ttg memberikan komentar pd suatu yg kita tdk punya pengetahuan tentangnya. Kisah ini dapat kita temui pd surah Al-Kahfi yg disyariatkan utk dibaca tiap hari jum’at. Kisah ttg Nabi Musa alaihissalam yg “berguru” pada Khidir, seorang bijaksana.

Nabi Musa diperbolehkan untuk membersamai perjalanan Khidir dan mengambil hikmah dr perjalanan yg mereka lalui, tapi dengan satu syarat. Khidir mensyaratkan Nabi Musa utk tidak memberikan komentar apapun pada saat nanti dperjalanan mereka mengalami suatu peristiwa atau bertemu dengan seseorang… (kisah selengkapnya let’s check your Qur’an)
Ternyata Nabi Musa tdk dapat menahan diri utk memberikan komentarnya. Akhirnya Khidir memutuskan bahwa Musa tdk dapat meneruskan perjalanan lagi dengannya dan mereka harus berpisah.
Indah sekali menyimak kisah Musa dan Khidir di atas (mungkin itu salah satu alasan kenapa kita dsunahkan membaca Al-Kahfi tiap Jum’at).

Hari ini, mudah sekali kita “melepaskan” komentar2 pada hal2 yg sesungguhnya kita tdk mempunyai pengetahuan tentangnya. Ada banyak hal didunia ini yg berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita fikirkan dan ilmu yang kita punya. Ada banyak keinginan-keinginan yg belum Allah kabulkan atau peristiwa2 yg tdk ingin kita alami, tapi Allah berikan peristiwa itu utk kita. Jangan-jangan kita seperti kisah Nabi Musa dlm surah Al-Kahfi tsb. Komentar sana sini, banyak bertanya, banyak protes pd hal yg ternyata sebenarnya memberikan hikmah yg sangat besar untuk hidup n kehidupan kita. Rasa sakit, kehilangan, kesukaran, kedukaan, sejatinya hanya "jalan lain" yang harus kita tempuh untuk mencapai apa yang kita butuhkan sebenarnya. Wallahu 'alam

Manusia tidak tahu, Allah Maha Tahu.

0 komentar:

Posting Komentar