Sore hari yang gabut (baca:
nganar; baca: ga jelas). Saya memacu motor kesayangan di jalanan utama Malang yang
sempit; penuh sesak dengan kendaraan. Ah Malang, lama-lama kamu udah
kayak kota-kota mainstream lainnya. Sejujurnya saya ga punya tujuan yang jelas
akan kemana sore ini. Biarlah kata hati yang menuntun motorku #eaaa. Akhirnya motor
saya tepat berhenti di depan sebuah tempat makan di daerah Soekarno-Hatta Malang, yang di dominasi oleh warna
hijau dan hitam (bukaan! Ini bukan markas salah satu partai). Tertulis besar-besar di plangnya, Bebek Goreng H. Slamet.
Dengan pasti saya melangkahkan kaki masuk sendiri ke dalam. Makan sendiri? Udah biasa
keleusss. Awalnya saya punya rencana untuk mengajak seseorang, tapi saya
sudah bisa menebak jawabannya... "emooh, gamau. Bebek banyak lemaknya. Lemak
bikin gemuk" -_- It's okay! i am alone. Toh nanti di kuburan juga sendirian
#iniNgomongApaSih
Pecinta bebek di Kota Malang
pasti ga asing sama Bebek Gorengnya Pak Haji Slamet dari Kartasura (sok kenal).
Ditengah serbuan menu bebek yang enak-enak dari Madura, Bebek Slamet ini tetap menunjukkan 'kelasnya' #hiyah! Bebeknya empuk sampe tulang-tulangnya bisa dimakan (dipresto, men). Sambel koreknya, aduh! pedesnya terngiang-ngiang sampe besoknya
#lebay.
Sore ini saya pesan menu
sederhana; satu porsi paha bebek gongso (23K) dan es beras kencur (8,5K). Masya Allah, baru makan satu suap langsung cegukan! (saking pedesnya). Butiran biji cabe disiram minyak gorengan bebek, emmhhh... #bikinlupaduniasesaat. Mau cabe lagi mahal kek, kayaknya ga ngaruh. Es beras kencurnya enak. Untuk tipe gasuka jamu #kayakSaya minuman ini bisa dinikmati karena ga terlalu kuat rasa beras kencurnya.
Bebek Slamet ini tempat makan keluarga yang recommended. Pelayanannya cepat, tempatnya luas (ada lesehan), juga ada mushola yang bisa buat shalat berjama'ah. Yah kalo untuk harga, agak lumayan buat kantong pelajar dan mahasiswa. Makanya kesininya pas lagi tanggal muda #kayakSaya. Oiya kalo mau kesini ngajak temen yang alergi lemak alias takut gendutan alias gamau makan bebek, Bebek Goreng H. Slamet juga menyediakan menu ayam. Dijamin rasanya ga kalah sama menu bebek andalannya.
Bebek Slamet ini tempat makan keluarga yang recommended. Pelayanannya cepat, tempatnya luas (ada lesehan), juga ada mushola yang bisa buat shalat berjama'ah. Yah kalo untuk harga, agak lumayan buat kantong pelajar dan mahasiswa. Makanya kesininya pas lagi tanggal muda #kayakSaya. Oiya kalo mau kesini ngajak temen yang alergi lemak alias takut gendutan alias gamau makan bebek, Bebek Goreng H. Slamet juga menyediakan menu ayam. Dijamin rasanya ga kalah sama menu bebek andalannya.
Duck meat is a good source of protein, niacin, phosphorus, riboflavin, iron, zinc, vitamin B-6 and thiamine and smaller amounts of vitamin B-12, folate and magnesium. (healthyeating.sfgate.com)
Harga seporsi bebek dan ayam yang ditawarkan di sini berkisar antara 9K (seporsi rempelo ati atau ceker bebek) - 100K (satu bebek utuh). Minumannya 4K - 9K. Sebagai warga negara yang baik dan rajin menabung, setiap makanan dan minuman yang kita pesan di sini ditambah pajak 10%.
Di Malang, Bebek Goreng H. Slamet punya beberapa cabang (secara, laris banget euy!). Tinggal ketik aja 'bebek slamet malang' di Gugel Maps lalu kamu tinggal pilih mau ke Bebek Slamet yang ada di Suhat, Ciliwung, maupun yang ada di Kota Batu. Bebek Slamet buka dari jam 11 siang sampe abis (jumat buka mulai jam 1 siang). Waktu yang pas kalo kesini (menu masih lengkap semua) antara jam 11 siang sampai dengan jam 5 sore. Kalo di waktu selain itu? Yah, siap-siap aja kecewa. Yang bebeknya habis tinggal ayam doang lah, yang es degan segernya habis, yang tinggal paha doang, etc.
So, kapan kamu makan bebek disini?
Berani makan bebek itu baiiik! ^_^
Kalau orang yang dimaksud itu aku (kalo bukan yawis gapapa, kepedean itu hak semua warga negara hahaha), aku ga pernah bilang bebek banyak lemaknya -_- bebek itu kolesterolnya lebih tinggi drpd ayam. Tuaja.
BalasHapusSo kapan2, mau ya diajak kesini...
HapusBebek gongso-nya mantep banget kid! Cabenya kagak nahanin.