Kamis, 23 Maret 2017

Wujudkan Mimpi Menjadi Penulis: Seminar Kepenulisan oleh Brili Agung di Perpustakaan Kota Malang


"Saya pengen (walau hanya sekali) dalam hidup saya, nama saya terpampang di cover depan dan belakang sebuah buku, sebagai penulisnya".-Zulaikha-

Dalam rangka menggiatkan budaya literasi kera ngalam alias arek Malang, Perpustakaan Kota Malang bekerjasama dengan Inspirator Academy menggelar sebuah acara bertajuk "Terbitkan Mimpimu!: Semua bisa jadi penulis". Acara yang digelar pada Sabtu, 25 Februari 2017 di lantai 1 Perpustakaan   Kota Malang ini menghadirkan Brili Agung sebagai pembicara. Berikut ini beberapa poin yang disampaikan oleh Mas Brili tentang beberapa tips 'n trik serta motivasi agar tulisan kamu semakin kece dan pede untuk dibaca banyak orang. Enjoy it!

Penulis jadul versus penulis sekarang
Apa bedanya penulis jadul (macam Pak Ahmad Tohari, Pak Pram, dkk) dengan penulis sekarang? Penulis jadul mengejar kebahagiaan. Salah satu contoh, Pak Ahmad Tohari, "saya menulis untuk mencari kebahagiaan". Penulis sekarang? (kebanyakan, ndak semua kok) mencari kebahagiaan DAN kesejahteraan (happiness and wealthy). Salah sih enggak, cuma diakui ataupun tidak, pasti beda lah feel-nya antara menulis untuk mencari kebahagiaan dengan menulis untuk mendapatkan kesejahteraan #sokTau

Penulis, menantu idaman (?)
Dengan bangganya, Mas Brili mengatakan bahwasanya titik dua "penulis adalah calon menantu idaman". Kenapa? karena penulis itu... (catet!): kaya hati, kaya imajinasi dan kaya materi.

Kok bisa kaya hati?
Kita tidak pernah tahu dampak dari sebuah tulisan pada pembaca: bisa saja menyelamatkan seseorang bahkan sebuah negara! Badiuzzaman Said Nursi, contohnya. Walaupun beliau dipenjara, melalui tulisan-tulisannya yang disebar secara ilegal melalui lorong-lorong penjara, akhirnya sampai ke luar jeruji, dibaca oleh masyarakat Turki. Akhirnya apa? tulisan-tulisan beliau itu membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Turki, and look! how amazing Turkey as a country now. (Lebih serunya baca bukunya langsung ya! Api Tauhid, red.)

Kaya imajinasi? Iyap! Tau khan slogan-nya penulis?! "mengubah patah hati menjadi royalty". Gak ada yang gabisa dijadiin cerita deh kalo imajinasi-nya seorang penulis lagi melayang-layang di udara >.<

Dan kaya materi. Iya tah? Ho Oh. Berapa honor sekali buku terbit? belum lagi kalau misal bukunya best seller dan dicetak ulang. Kenal sama Tante J.K. Rowling khan?! Jadi beliau itu adalah orang pertama di dunia yang jadi milyarder karena menulis. Kamu gak pengen apa jadi yang kedua? (jadikan aku yang kedua, buatlah diriku bahagia, na na na #Astrid Mode On). Oiya nih, 5 penulis dengan royalty terbesar di Indonesia: Andrea Hirata, Kang Abik, Mira W., Dee Lestari dan Raditya Dika.

Antara major publisher dan indie publisher
Seorang penulis yang mau menerbitkan bukunya, bisa memilih untuk memberikan naskahnya pada penerbit besar, sudah punya nama (major publisher) atau menerbitkan sendiri bukunya (self/indie publisher). Kalau dihitung-hitung, secara finansial, lebih menggiurkan jika seorang penulis menerbitkan bukunya sendiri lewat indie publishing. Tapi kalo Mas Brili kasih saran, untuk langkah awal lebih baik lewat penerbit major dulu. Setelah seorang penulis "punya nama dan dikenal" barulah nerbitin buku sendiri. Clear, all?

Menjadi ghost writer atau co-writer
Rejeki dari menulis bisa datang dari menjadu ghost writer atau co-writer. Apa itu ghost writer? Yang pasti jangan diartiin per kata ya. Baca deh ulasan menarik tentang ghost writer. Tau gak, di Eropa, profesi ini bisa dibayar sampai 500 juta lhoo #mantepDah!

Nulis dulu, nulis lagi, nulis terus!
Gimana sih caranya nulis? Gimana menyatukan ide-ide yang terserak hingga kemudian menjadi kalimat rapi nan indah, bisa dinikmati dan dimengerti oranglain, dalam hal ini pembaca? Jadi gini, manusia dikarunia Allah dua bagian otak yang Masya Allah fungsinya bikin ternganga. Dalam dunia kepenulisan, otak kanan manusia berfungsi sebagai kreator, sementara otak kiri sebagai editor. Penyakit penulis pemula adalah menggunakan kedua "pakaian" ini ketika sedang mencoba untuk memulai membuat suatu tulisan. Satu mikir gini, satunya lagi langsung ngejudge, "ga bener itu, apus!". Yaudah deh gak jadi-jadi tulisannya. Yang perlu digarisbawahi dan dicetak tebal; Ketika sedang menulis: LUPAKAN SEMUA ATURAN MENULIS.

Pada akhirnya, menulis itu investasi akhirat. Mas Brili terinspirasi dari hadits Rasulullah mengenai 3 amalan yang tidak terputus walau sudah meninggal dunia yaitu salah satunya ilmu yang bermanfaat. Dengan menulis, who knows, tulisan kita bisa memberikan manfaat untuk oranglain (walau hanya seperti buih di lautan, atau butiran debu-nya Cakra Khan). Jadi, jangan mau ga nulis seumur hidup!!!

IG @Briliagung
0878-60-751356 (WA) 

0 komentar:

Posting Komentar