Senin, 27 Juni 2016

Discover East (Part 8) : Lombok Barat, Deretan Pantai Indah Tak Bernama dan Pantai Mekaki yang Ombaknya Bikin Keki

Pagi ini kami bangun dengan bersemangat walau masih tersisa lelah dan kehujanan kemarin. Sebenarnya agak bingung, mau dihabiskan kemana jatah ngebolang hari ini. One day left, satu hari tersisa. Zahrah juga 'tumbang', flu berat menyerang. Sepagi itu, sudah berpuluh kali dia bersin. Daripada do nothing, iseng-iseng nyari artikel tentang pantai yang ada di Lombok Barat selain Senggigi. Kenapa di Lombok Barat? Ya karena ga terlalu jauh. Nemu deh pantai-pantai di daerah Sekotong. Dari Mataram cuma sekitar 1 jam perjalanan. Okay, kesana! Masih berbekal Maps Google, kami mengarahkan kendaraan menuju Pelabuhan Lembar. Daerah Sekotong masih sanaan dikit sama pelabuhan ini. Oiya kalau kita ke Lombok naik kapal laut, kita bakal nyebrang lewat Pelabuhan Lembar ini.
Driver yang beralih jadi fotografer (mumpung dibonceng) credit pic : Zharnd
Jalanan mulus, viewnya keren (credit pic : Zharnd)
Jalanan yang kami lewati sudahlah sangat mulus. Sepi pulak! Asik banget dah berkendara di jalanan Lombok. Pengendara amatir yang takut ngebut macam ini *nunjukIdung- jadi berani dadakan nyetir disini. Daerah Sekotong buanyak pantai bagus. Kami mampir ke beberapa pantai yang belum bernama dan tidak ada loket masuknya. Pantainya bersih.
Credit pic : Zharnd
Pantai di pinggir jalan, mirip Pantai Pink di Lombok Timur (credit pic : Zharnd)
Mampir di dermaga Desa Tawun. Ikannya Masya Allah! buanyak! Baru ini seumur-umur liat ikan sebanyak ini di pinggiran dermaga (yang ada di bayangan saya langsung peyek teri, sambel teri, whooa semua yang berbahan dasar teri deh!). Dermaga ini digunakan untuk menyebrang ke beberapa gili mungil di wilayah Lombok Barat, antara lain Gili Nanggu, Gili Sudak, dsb. Belum terlalu dikenal, namun tidak kalah indahnya.
One more 'pose galau' standing applause Zahrah! -_- (credit pic : Zharnd)
The joy of childhood
Ikan banyak banget!!!
Meneruskan perjalanan, akhirnya sampailah kami di Pantai Mekaki. Pantainya Masya Allah keren nan bagus. Ombaknya yang besaaaar banget tidak menghilangkan niatan kami menghabiskan waktu disini. Entah ya, ada daya tarik tersendiri.
Credit pic : Zharnd
Credit pic : Zharnd
Dan seperti yang sudah-sudah, kami berdua menjadi satu-satunya eh dua-duanya (???) pengunjung yang berada disitu. Masuk kesini tidak membayar retribusi masuk, kami hanya menuliskan nama kami pada buku tamu yang berada di gerbang masuk Pantai Mekaki.


Panas yang begitu teriiik, dipadu deburan ombak yang kayak gada capek-capeknya, diselingi beberapa orang yang memancing, kami sibuk sendiri-sendiri. Ada yang jadi pelukis pasir (cieh Zahrah), ada juga yang mainin Umang-umang (cieh diri sendiri). Dan kemudian yang menyatukan kami adalah keinginan Zahrah untuk difoto! "Mbak, fotoin" -____-


Hentahlah apa maksudnya -_-
Tidak terlalu siang, kami sudah menuju pulang. Sampai habis maghrib tidak ada yang kami lakukan, hanya menikmati badan nggreges kena flu juga lelah perjalanan kemarin-kemarin. Aha, gimana kalo kita coba kulineran?! Akhirnya kami keluar menuju Rumah Makan Kania yang terkenal dengan Ayam Taliwang-nya. Ternyata letaknya tidak terlalu jauh dari penginapan, 10 menit doang sampe. Rugi deh kayaknya kalo udah jauh-jauh ke Lombok ga nyicipin salah satu makanan khasnya ini. Satu porsi ayam Taliwang dihargai 45K. Mantap euy! Beberuq nya juga enak (lalapan kalo di Jawa mah). Sorry, no photo but you have to try!
Versi lain dari perjalanan ini bisa dibaca di blognya Zahrah

Masih bersambung kesini
###

Bensin 10K
Ayam Taliwang dkk 60K

3 komentar:

  1. Alhamdulillah Mas, aji mumpung. Mumpung masih dkasih sehat, waktu luang, rizki cukup hehe :)

    BalasHapus
  2. Mba, kok banyak fotoku ._.

    BalasHapus