Selasa, 15 Desember 2015

Pretending on a Friend


Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Allah menjanjikan (dan Dia sebaik-baik Pemberi Janji) akan memberikan naungan di hari kiamat nanti bagi 7 golongan. Satu diantaranya adalah "orang-orang yang saling berkasih sayang dan berpisah karena Allah". Untuk mencapainya, (saya fikir) kita butuh untuk banyak "Berpura-pura dalam pertemanan". 

Berpura-pura tidak ada masalah dan baik-baik saja ketika saudara kita menemui... (dalam sebuah hadits disebutkan yang redaksinya antara lain "janganlah meremehkan kebaikan walau hanya menyambut saudaramu dengan wajah berseri").

Berpura-pura menyukai apapun yang diberinya (walau mungkin tak seberapa untuk kita, atau kita bisa punya lebih dari yang dia beri). Karena apa? Karena kita tidak pernah tahu seberapa penting arti memberi itu untuknya, sebanyak apa yang sudah ia korbankan (waktu, tenaga, finansial, dan sebagainya) hanya demi memberikan kita sesuatu yang (mungkin saja) terlihat remeh tersebut.

Berpura-pura antusias saat ia menceritakan sesuatu; berbagi kisah hidupnya pada kita. Berpura-pura mendengarkan, mencurahkan segenap daya pendengaran yang kita miliki, ketika ia memang butuh untuk didengarkan.

Berpura-pura sangat sangaat merindunya kala beberapa waktu lamanya tak bersua.

Dan kepura-puraan lainnya.

Itu adalah level terendah dalam sebuah ikatan pertemanan atau ukhuwwah. Semua akan menjadi indah, menjadi diridhai-Nya, ketika kita mengganti awalan "berpura-pura" di atas, dengan kata "IKHLAS". Hingga kelak, naungan yang Allah janjikan ketika tidak ada lagi naungan selain dari-Nya, akan melingkupi kita beserta saudara-saudara yang kita cinta karena-Nya.



*Status facebook hari ini, 2 tahun yang lalu

0 komentar:

Posting Komentar