Minggu, 22 Februari 2015

Mencinta dan Membenci karena Allah

Credit picture: http://ahdimages.com/wp-content/uploads/2014/01/i-love-allah-wallpaper-4.jpg

"Dari Abu Dzarr ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Seutama-utama amal ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah". (H.R. Abu Dawud)

Rasa cinta dan benci, merupakan dua sifat yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya. Kedua rasa ini akan membawa seseorang merasakan kelezatan iman jika diletakkan pada tempatnya. Mencintai apa yang Allah cintai dan ridhai, serta membenci apa yang Allah benci dan dimurkai-Nya. Berkasih sayang pada mereka yang beriman pada Allah, dan membenci mereka yang mengingkari agama Allah.

Menurut pengertian syariat, mencintai karena Allah (al-hubbu fillah) berarti mencurahkan kasih sayang dan kecintaan kepada orang-orang yang beriman dan taat kepada Allah karena ketaatan dan keimanan yang mereka lakukan (dikutip dari al-sofwah.or.id). Kecintaan ini merupakan bentuk kecintaan yang paling utama. Mencintai seseorang karena Allah berarti kita mencintai karena kedekatan dan ketaqwaannya kepada Allah, hal ini dimulai dari mencintai para Nabi dan Rasulullah serta siapapun yang mengikutinya. Rasa cinta ini tidak mengenal apakah terdapat hubungan darah atau tidak, memberi keuntungan duniawi atau tidak, bahkan mengenal sebelumnya atau tidak.

Sedangkan membenci karena Allah (al-bughdu fillah) berarti mencurahkan ketidaksukaan dan kebencian kepada orang-orang yang mempersekutukanNya dan orang-orang yang keluar dari ketaatan kepadaNya dikarenakan mereka telah melakukan perbuatan yang mendatangkan kemarahan dan kebencian Allah, meskipun mereka itu orang-orang yang memiliki kekerabatan dengan kita (dikutip dari al-sofwah.or.id)

Mari kita tengok satu kisah yang dicontohkan oleh generasi terbaik para Shahabat Rasulullah SAW mengenai cinta karena Allah. Dari Mujahid berkata, "Adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW bertemu denganku lalu ia memegang pundakku dari belakang dan berkata, "sungguh saya mencintaimu", kemudian ia pun menjawab, "semoga Allah yang membuatmu mencintaiku turut mencintaimu"...(disarikan dari Adabul Mufrad karya Imam Bukhari).Dari kisah ini dapat kita ambil hikmah yaitu jika kita mencintai saudara kita hendaklah kita beritahukan padanya bahwa kita mencintainya karena Allah.

Bagaimana seseorang dikatakan mencintai saudaranya karena Allah? Apakah cukup hanya dengan menyatakan "aku mencintaimu karena Allah" saja? Ternyata tidak. Cinta dan benci karena Allah harus ditempuh dalam dua jalan, yaitu melalui lisan dan perbuatan. Berikut tanda-tandanya yang penulis kutip dari laman rantsofamuslima.blogspot.com, yaitu :
  1. Tidak kecewa atau marah ketika ekspektasi tidak terpenuhi oleh saudara kita
  2. Saling konsisten untuk mengingatkan dalam ketaatan kepada Allah
  3. Tidak berharap lebih pada saudara kita
  4. Bahagia ketika melihat saudara kita bahagia
  5. Bertemu dan berpisah karena Allah
  6. Tidak selalu menyetujui kata-kata saudara kita
  7. Rela berkorban untuk saudara kita karena Allah
Dikutip dari al-sofwah.or.id, kadar kecintaan dan kebencian yang harus dicurahkan oleh seseorang terbagi menjadi 3 kelompok : Pertama, orang-orang yang dicurahkan kepadanya kecintaan secara penuh dan utuh (mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-Nya, melaksanakan ajaran Islam dengan keyakinan yang teguh). Kedua, orang-orang yang dicintai di satu sisi dan dibenci di sisi lain (mereka adalah oran-orang yang masih mencampuradukkan antara amalan yang baik dan amalan yang buruk, maka mereka dicintai dan dikasihani dengan kadar kebaikan yang ada pada diri mereka dan dibenci karena kemaksiatan yang mereka lakukan). Ketiga, orang-orang yang dicurahkan kepadanya kebencian dan permusuhan secara utuh (mereka adalah orang yang terang-terangan membenci agama Allah, menghalangi manusia dari jalan kebenaran, serta terang-terangan mengingkari agama Allah).  

Mencintai seseorang karena Allah bukanlah hal yang mudah dilakukan, karena tabiat manusia biasanya akan terikat hatinya dengan seseorang jika ada kepentingan. Namun ketika keimanan sudah menetap didalam hati, insyaAllah akan mudah untuk kita melakukannya. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memupuk kecintaan kepada saudara kita karena Allah, antara lain :
  1. Memberitahukan kepada saudara kita bahwa kita mencintainya karena Allah
  2. Saling memberi hadiah
  3. Saling bersilaturahim
  4. Saling menyebarkan salam
  5. Meninggalkan perbuatan ghibah.
Ketika hati sudah tertutup bintik-bintik hitam akibat dari kemaksiatan yang kita lakukan, maka kedua hal ini akan menjadi terbalik. Apa yang seharusnya dicinta malah dibenci, dan sebaliknya apa yang harus dibenci malah dicinta. Padahal Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an, "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka...(QS Al-Fath : 29).

Mari perbaiki kecintaan kita pada siapapun dan apapun yg kita cintai saat ini. Kita cinta pada orangtua kita bukan hanya karena mereka telah berjasa membesarkan kita, menanggung nafkah kita, namun juga karena Allah memerintahkan dalam Al-Qur'an untuk berbuat baik pada keduanya, terutama ibu (Saya teringat satu adegan dalam film Hafalan Shalat Delisa, dimana Delisa sembari memeluk ummi nya mengatakan, "Delisa cinta ummi karena Allah"). Kita cinta pada fakir miskin dan anak yatim bukan hanya karena alasan kemanusiaan semata, namun karena Allah telah memerintahkannya lewat contoh dari teladan kita Rasulullah SAW. Kita cinta pekerjaan kita bukan hanya karena dari situ rizqi kita peroleh, namun karena Allah telah memerintahkan dalam kitabNya. Semua ini kita lakukan semata-mata agar rasa cinta kita berdasar dan ada alasan yang kuat untuk kita terus menjaganya, yaitu karena Allah. Jika kita menyandarkan apa-apa yang kita cintai hanya KARENA ALLAH saja, maka insyaAllah cinta itu akan kekal hingga nanti kita diberi kesempatan untuk melihat wajah-Nya yang Maha Mulia di akhirat kelak.

Semoga kita termasuk ke dalam golongan yang Allah naungi di akhirat kelak, karena saling mencinta karena Allah. Juga menjadi kaum yang membuat iri para Nabi dan para syuhada seperti hadits yang disampaikan Rasulullah, " Disekeliling Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah (cemerlang) pula. Mereka bukanlah para Nabi atau syuhada, tetapi para Nabi dan syuhada merasa iri pada mereka. Para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, beritahukanlah pada kami tentang mereka'. Rasulullah menjawab, 'mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat dan saling mengunjungi karena Allah'. (HR Nasa'i dari Abu Hurairah RA.) Wallahu 'alam bisshawwab.


Daftar Bacaan
  • Al-Qur'anul Karim
  • At-Targhib wa Tarhib
  • http://rumaysho.com/akhlaq/aku-mencintaimu-karena-allah-6319
  • rantsofamuslima.blogspot.com/2013/06/10-signs-you-love-someone-for-sake-of.html
  • http://www.mencintaisederhana.com/2012/04/hakikat-mencintai-seseorang-karena.html
  • http://understandquran.com/love-sake-allah.html
  • http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatkhutbah&id=44

0 komentar:

Posting Komentar